Diberdayakan oleh Blogger.

Ternyata ada Amerka di balik Rusuhnya Mesir

Kamis, 03 Februari 2011



Malam itu pukul 23.10 WIB tak seperti malam – malam biasanya. Aku sempatkan malam itu untuk hotspotan di ruang PKM Unnes. Isu Mesir bergolak membuat pikiranku cukup terganggu. Ku buka akun google, dan pada jendela mesin pencari itu aku menulis tema MESIR ( cukup singkat pikirku), ada sekitar Sekitar 5.250.000 hasil per 0,07 detik, ternyata cukup banyak juga ya… ada tema menarik di baris ketiga dari atas yang posting oleh international.okezone.com. postingan itu berjudul Amerika Berada di Belakang Revolusi Mesir. Penasaran aku dibuatnya, langsung aku klik saja jendela itu. Dan isinya kurang lebih begini :
KAIRO - Terjawab sudah siapa yang berada di balik revolusi yang bertujuan menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Pihak itu tak lain dan tak bukan adalah Amerika Serikat (AS). Skenario itu telah disusun Washington dengan bertema “perubahan rezim” selama tiga tahun terakhir. Skenario itu sangat matang hingga meledak setelah kesuksesan Revolusi Melati yang menggulingkan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali.
Harian Daily Telegraph terbitan Inggris menyebutkan, AS diam-diam mendukung para pemimpin gerakan revolusi Mesir. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kairo pernah membantu seorang anak muda anti-pemerintah untuk menghadiri konferensi para aktivis AS.
Nama pemuda itu dirahasiakan agar tidak diketahui polisi Mesir.Kemudian,saat datang ke Kairo pada Desember 2008,aktivis itu menuturkan bahwa para diplomat AS menggaet kelompok oposisi untuk merencanakan skenario menggulingkan Presiden Mubarak dan membentuk pemerintahan demokratik pada 2011.
Aktivis tersebut kini telah ditangkap dalam kaitannya dengan demonstrasi yang merebak akhirakhir ini.
Identitasnya tetap dilindungi Daily Telegraph. Sementara, data kabel rahasia diplomatik AS yang dirilis situs peretas WikiLeaks menunjukkan, pejabat Washington menekan pemerintah Mesir agar membebaskan para aktivis antipemerintah yang ditahan.
Dalam data diplomatik disebutkan, pada 30 Desember 2008 Duta Besar AS untuk Mesir Margaret Scobey melaporkan bahwa kelompok oposisi sedang menyusun agenda rahasia “perubahan rezim” yang akan dilaksanakan sebelum pemilu, dan dijadwalkan pada September 2011.
Memo yang dikirim Scobey dikirim ke Kementerian Luar Negeri AS di Washington itu bertanda “rahasia” dan berjudul “(Gerakan) 6 April, kunjungan aktivis ke AS dan perubahan rezim di Mesir”.
Data kawat diplomatik juga menyebut bahwa para aktivis mengklaim mendapatkan dukungan dari kekuatan oposisi yang menyepakati rencana tidak tertulis untuk transisi menuju demokrasi parlementer.
Mereka ingin mengubah konsep tataran pemerintahan Mesir dengan memperlemah kekuasaan presiden dan memperkuat perdana menteri dan parlemen. Rencananya, aksi itu akan dilaksanakan sebelum pemilu presiden 2011. Sumber kedutaan menyebutkan, rencana tersebut sangat sensitif dan tidak boleh ditulis.
Bagaimanapun, dari dokumen tersebut menunjukkan para aktivis telah didekati para diplomat AS.Para aktivis juga mendapatkan dukungan besar atas kampanye pro-demokrasi dari para pejabat di Washington.
Ya, aksi demonstrasi Mesir kali ini dikendalikan Gerakan Pemuda 6 April, sebuah kelompok di Facebook yang menarik generasi muda dan kelompok terdidik untuk menentang Mubarak. Kelompok ini beranggotakan 70.000 anggota dan menggunakan situs jejaring sosial untuk mengendalikan demonstrasi.
Meski akhirnya Mubarak memutus semua jaringan komunikasi di negaranya. Mubarak kini menghadapi tantangan paling berat dalam pemerintahannya selama 31 tahun berkuasa.
Sebagai sekutu utama, posisi AS pun serbasulit.Tetapi,AS tetap memainkan standar ganda untuk menutupi skenario revolusi. Itu terbukti ketika Obama berkomentar pada pekan lalu mengenai Mesir.
Presiden AS Barack Obama dalam reaksi atas demonstrasi di Mesir, menyatakan, “Kekerasan bukanlah jawaban dalam penyelesaian permasalahan di Mesir.” Dia juga menegaskan agar Mubarak menempuh langkah reformasi politik. Bisa dibilang, investasi AS untuk Mesir sangatlah banyak.
Salah satunya adalah militer. AS juga dalam kondisi khawatir karena memikirkan apakah militer Mesir akan berpihak ke Washington atau tidak. Sedikitnya USD1,3 miliar bantuan AS dikucurkan untuk militer Mesir pada 2010.Bantuan untuk pasukan huru-hara dan polisi Mesir berjumlah sekitar USD1 juta.
“Hubungan dengan militer merupakan suatu hal yang sangat keramat. Militer merupakan elemen penting dalam hubungan dua negara,”ujar Jon Alterman,peneliti di Pusat Kajian Strategi dan Internasional. Washington telah mengancam militer Mesir agar tidak bertindak keras terhadap demonstran.
Suleiman, Masa Depan Mesir?
Revolusi Mesir kini tidak lagi fokus terhadap penggulingan Mubarak.Rakyat Mesir dan dunia internasional mengarahkan perhatiannya terhadap Omar Suleiman. Siapa dia? Suleiman telah dipilih menjadi Wakil Presiden Mesir.Dia pernah menyelamatkan Mubarak ketika diserang teroris di Etiopia.

Penunjukan Suleiman sebagai wakil presiden pada Sabtu 29 Januari lalu merupakan sinyal bahwa dialah calon pemimpin masa depan Mesir yang direstui Mubarak.
Kedekatan Suleiman dengan militer dan dikenal sebagai pemecah masalah adalah harapan bagi Mubarak yang ingin mempertahankan kekuasaan. Kedua orang tersebut merupakan sahabat lama dan sama-sama dekat dengan Washington.
Para pejabat AS memandang Suleiman sebagai pemimpin transisi nantinya, setelah Mubarak.
Dengan dukungan Ahmed Shafiq, 69, yang ditunjuk sebagai perdana menteri, ditambah dengan Hussein Tantawi yang tetap menjabat panglima militer, maka posisi Suleiman semakin kuat.

“Presiden (Mubarak) memilih seorang pria yang dia percaya ketika dia (Mubarak) sedang digoyang,” ujar Mahmud Shokry, mantan duta besar untuk Suriah dan teman dekat Suleiman,kepada The NewYork Times.

“Tidak ada keraguan bahwa presiden tidak mengetahui apa yang akan terjadi nanti.” Suleiman, mantan jenderal, menjadi kandidat pemimpin Mesir yang telah diskenariokan kubu Mubarak dan militer.
Jika Suleiman tetap maju,maka publik akan marah karena itu tidak dikehendaki oleh rakyat Mesir.Jika Suleiman jadi presiden, maka demokrasi otoriter dengan dukungan militer akan terus berlanjut.

“Dia (Suleiman) merupakan orang yang keras dan kuat dengan orientasi bisnis. Dia juga merupakan negosiator yang ulung,”ujar Emad Shahin, mantan dosen di American University di Kairo.

Menurut Shahin, setelah aksi demonstrasi besar-besaran ini jelas sekali militer akan mengambil alih.Apalagi, sejarah telah membuktikan bahwa rakyat Mesir memang lebih menghormati militer. Itu disebabkan militer yang menyelamatkan Mesir ketika berperang melawan Israel pada 1967 dan 1973.

Mencari Pemimpin Alternatif Mesir

Jadi, apakah Suleiman adalah orang yang dipandang Barat mampu menggantikan Mubarak? Jawabannya memang sangat sulit.Barat tidak memfavoritkan Suleiman sebagai pengganti Mubarak yang telah 30 tahun berkuasa meski wakil presiden baru itu tampaknya akan didukung AS. Telunjuk Barat sebenarnya lebih terarah pada Mohamed ElBaradei yang dielu-elukan Barat.

Dia dianggap cocok menjadi pemimpin transisi bagi Mesir.Pergaulan yang luas membuat ElBaradei dihargai banyak pihak. Apalagi, dia merupakan seorang sekuler. ElBaradei menyerukan agar Ikhwanul Muslimin seharusnya menjadi partai politik dan bekerja sama dalam satu payung bersama Koalisi Nasional untuk Perubahan. (Koran SI/Koran SI/Koran SI/Koran SI/andika hm)
Begitu kurang lebih, semoga bisa menjadi renungan

Read more...

Carica, Pepaya Khas Negeri di Atas Awan

Selasa, 25 Januari 2011


Carica adalah sejenis pepaya yang tumbuh di daerah pegunungan (dataran tinggi dieng), tanaman ini termasuk jenis terna raksasa dan tidak membentuk jaringan kayu (Lignin). Tinggi pohon carica dapat mencapai 11 meter dengan kayu bercabang, buahnya berbentuk seperti rudal dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung. Panjang buah carica mencapai 7-15 cm dan lebar diameter sekitar 3-8 cm. Buah carica ini masuk dalam keluarga pepaya. Nama latin buah carica ini adalah Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng. Bedanya, jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Dataran tinggi dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara kadang-kadang dapat mencapai 0 °C di pagi hari. karena ketinggiannya pegunungan dieng sering di sebut negeri diatas awan.
Tidak dapat diketahui secara pasti kapan pertama kali buah carica ditanam di pegunungan Dieng. Beberapa sepakat bahwa seorang ahli pertanian dari Australia yang membawa bibit tanaman itu ke Dieng. Beberapa lainnya berpendapat bahwa sebenarnya tanaman tersebut telah ada sejak berpuluh tahun yang lalu. Ada mitos bahwa buah carica berasal dari pohon pepaya milik salah satu warga yang dirubah oleh seorang wali yang menjelma menjadi pengemis akibat warga tersebut menolak memberikan buah pepayanya kepada wali tersebut. Tapi yang jelas, tanaman tersebut mulai dimanfaatkan sejak tahun 1980-an.
Buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan. sehingga penduduk setempat menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup. kemudian buah carica di masak untuk dijadikan semacam manisan. Biasanya buah carica di kemas dalam wadah berbentuk gelas ataupun cup jelly. Rasa buah carica yang sudah diolah ini sangat manis, segar dan kenyal. apalagi menikmati buah ini di tambah dengan es, emm nikmatnya…

Read more...

Pemuda Soko Guru Perubahan

Rabu, 12 Januari 2011

Soekarno pernah berkata: “Berikan aku sepuluh pemuda, akan kuubah dunia”.
Sang visioner ini paham betul akan kekuatan yang mendarah daging dalam diri para pemuda. Pemuda adalah sokoguru perubahan. Hal yang sama juga diungkapkan Simon Frith, pemuda adalah salah satu strata kelas yang memiliki suatu identitas budaya tertentu dan merupakan satu model manusia unik dalam komunitas apapun sehingga ia terdeferensiasi (berbeda) dengan entitas lainnya, seperti anak kecil, dewasa hingga orangtua. Namun pemuda seperti apa yang kita harapkan di tengah kondisi bangsa Indonesia yang saat ini masih tidur lelap di atas akar rumput persoalan, seperti para pejabat yang suka mencuri harta rakyat, jaksa yang senang bermain mata dengan makelar suap, biaya pendidikan yang berpihak pada mereka yang berkantong tebal, ekonomi yang tidak pro rakyat, DPR yang tak lagi menjadi tempat rakyat mengadu nasib, reformasi yang tidak lagi menjadi bahasa bersama bagi perubahan yang diimpikan, dan yang jelas, mulut rakyat sudah tak bisa berbicara, karena sudah tak kuat bersuara. Mulut rakyat sudah berbusa, dan lidah pun sudah terkikis oleh asamnya keringat yang menjadi santapan makanan keseharian.
Di tengah kondisi carut marut ini, mestinya pemuda menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat (intelektual organic) dan menemui titik produktivnya sebagai insan yang bertanggung jawab atas kondisi sosial kemasyarakatan yang terjadi. Dengan kata lain, tugas pemuda adalah menjelaskan secara sistematis struktur penindasan yang sedang terjadi di masyarakat.
Sejarah mencatat, para pemuda pada zamannya telah banyak melakukan perubahan. Sebut saja pada tahun 1908, dengan gerakan pendidikannya, Budi Utomo telah menjadi tonggak awal sejarah pergerakan Indonesia menuju kemerdekaan. Berselang dua puluh tahun setelahnya, tepatnya 28 oktober tahun 1928, seluruh perkumpulan pemuda di nusantara berkumpul, guna mendeklarasikan persatuan nasional yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda. Puncaknya adalah ketika gemuruh revolusi 45 pecah dan melahirkan kemerdekaan bagi Ibu Pertiwi Indonesia. Pasca kemerdekaan bukan berarti istirahat dari tugas perjuangan. Para pemuda angkatan 1966 mendobrak tatanan lama dengan orde barunya. Bahkan, otorianisme rezim Soeharto yang telah bercokol selama 32 tahun pun berhasil ditumbangkan oleh pemuda Indonesia. Artinya, pemuda adalah aktor utama dalam sebuah film faktual yang berjudul: Pemuda sokoguru perubahan.
Akan tetapi, sejarah keemasan tersebut hanya menjadi rekam jejak yang tidak bermakna, ketika tidak disikapi secara kritis dan bijak. Agar jejak langkah perjuangan para pemuda dapat diestapetkan, dan spirit peringatan hari sumpah pemuda bisa menembus tapal pembatas setiap teritorial masing-masing daerah yang ada di NKRI ini, ada beberapa hal yang patut menjadi renungan, dan pada akhirnya bisa menjadi obrolan politik ditingkatan para pemuda yakni, pertama, menempatkan sejarah sebagai analisa (kontektualisasi) atas persoalan yang menimpa bangsa Indonesia saat ini, kedua memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai counter terhadap persoalan-persoalan normativ yang saat ini belum menjadi satu model produksi masyarakat, ketiga menjadikan ideologi sebagai senjata word view, alat dealiktika, keyakinan dan harapan akan perubahan di hari yang akan datang.

Read more...

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP