Carica, Pepaya Khas Negeri di Atas Awan
Selasa, 25 Januari 2011
Carica adalah sejenis pepaya yang tumbuh di daerah pegunungan (dataran tinggi dieng), tanaman ini termasuk jenis terna raksasa dan tidak membentuk jaringan kayu (Lignin). Tinggi pohon carica dapat mencapai 11 meter dengan kayu bercabang, buahnya berbentuk seperti rudal dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung. Panjang buah carica mencapai 7-15 cm dan lebar diameter sekitar 3-8 cm. Buah carica ini masuk dalam keluarga pepaya. Nama latin buah carica ini adalah Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng. Bedanya, jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Dataran tinggi dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara kadang-kadang dapat mencapai 0 °C di pagi hari. karena ketinggiannya pegunungan dieng sering di sebut negeri diatas awan.
Tidak dapat diketahui secara pasti kapan pertama kali buah carica ditanam di pegunungan Dieng. Beberapa sepakat bahwa seorang ahli pertanian dari Australia yang membawa bibit tanaman itu ke Dieng. Beberapa lainnya berpendapat bahwa sebenarnya tanaman tersebut telah ada sejak berpuluh tahun yang lalu. Ada mitos bahwa buah carica berasal dari pohon pepaya milik salah satu warga yang dirubah oleh seorang wali yang menjelma menjadi pengemis akibat warga tersebut menolak memberikan buah pepayanya kepada wali tersebut. Tapi yang jelas, tanaman tersebut mulai dimanfaatkan sejak tahun 1980-an.
Buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan. sehingga penduduk setempat menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup. kemudian buah carica di masak untuk dijadikan semacam manisan. Biasanya buah carica di kemas dalam wadah berbentuk gelas ataupun cup jelly. Rasa buah carica yang sudah diolah ini sangat manis, segar dan kenyal. apalagi menikmati buah ini di tambah dengan es, emm nikmatnya…
0 komentar:
Posting Komentar